Gaya
A. Pengertian Gaya
Gaya merupakan dorongan ataupun tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak, berubah arah, maupun perubahan bentuk benda. Gaya juga dapat mengakibatkan benda yang mulanya bergerak menjadi diam. Untuk mengukur nilai gaya yang terjadi pada suatu benda, kita dapat menggunakan alat ukur neraca pegas (dinamometer).
Neraca Pegas (yoycart.com)
Gaya dirumuskan sebagai berikut:
F = m . a
Keterangan:
F =Gaya (N)
m =massa (kg)
a =percepatan (m/s2)
B. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang memiliki arah berlawanan dengan arah gerak benda atau arah kecenderungan gerak benda. Gaya gesek terbagi menjadi dua jenis, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Lho, apa bedanya? Gaya gesek statis bekerja pada benda diam, sementara gaya gesek kinetis bekerja pada benda bergerak.
Persamaan Gaya Gesek
fs = µs.N
fk = µk.N
Keterangan: fs = gaya gesek statis (N)
fk = gaya gesek kinetis (N)
µs = koefisien gesek statis
µk = koefisien gesek kinetis
N = gaya normal (N)
C. Gaya Berat
Gaya Berat adalah gaya tarik bumi yang bekerja pada suatu benda.
Berat suatu benda adalah besarnya gaya tarik bumi yang bekerja pada benda tersebut.
Rumus:
w = m x g
Keterangan:
w = gaya berat (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Catatan: gbumi = 9,8 m/s2 atau 10 m/s2
D. Menggambar Gaya
Gaya dikategorikan sebagai besaran vektor karena memiliki besar dan juga arah. Oleh karena itu, kita dapat menggambar gaya dengan menggunakan diagram vektor yang beranak panah.
Untuk menggambar jumlah dua gaya dengan metode poligon, kita harus mengerjakan tahap di bawah ini:
- Gambar salah satu gaya.
- Gambar gaya kedua yang titik tangkapnya berimpit dengan ujung vektor pertama.
- Jumlah kedua gaya ialah anak panah yang menghubungkan titik tangkap gaya pertama ke titik gaya kedua.
Penjumlahan gaya
Untuk menggambar selisih dua gaya dengan metode poligon, kita harus melakukan beberapa tahap di bawah ini:
- Gambar salah satu gaya.
- Gambar gaya kedua dengan arah yang berlawanan dengan gaya asalnya.
- Selisih kedua gaya ialah anak panah yang menghubungkan titik tangkap gaya pertama ke ujung gaya kedua.
https://blog.ruangguru.com/contoh-jenis-gaya-dalam-hukum-newton
Komentar
Posting Komentar