Nefritis Gangguan Sistem Ekskresi
Nefritis merupakan salah satu gangguan fungsi ginjal akibat adanya masalah pada ginjal atau sebagai komplikasi penyakit lain seperti komplikasi penyakit diabetes militus, keracunan obat, atau penyakit infeksi lainnya. Pada penyakit ini terjadi kebocoran eritrosit atau kebocoran protein.
Glomerulonefritis merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal tahap akhir dan tingginya angka morbiditas baik pada anak maupun pada dewasa. Sebagian besar glomerulonefritis bersifat kronik dengan penyebab yang tidak jelas dan sebagian besar tampak bersifat imunologis.
Glomerulonefritis sering dialami anak berusia sekitar 3 – 7 tahun dan lebih sering terjadi pada anak laki-laki ketimbang anak perempuan.
Gejala
Gejala nefritis akut dapat terjadi secara tiba-tiba atau secara menahun pada nefritis kronis tanpa disadari. Terkadang penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun, tapi bagi sebagian orang penyakit ini muncul dengan gejala:
- Mual-mual
- Anemia atau kurang darah
- Hipertensi
- Kelopak mata sembab
- Urin yang keluar sedikit
- Urin berwarna merah
- Biasanya disertai hipertensi
Adanya infeksi dan kurang teraturnya buang air kecil bisa mempengaruhi pembentukkan batu ginjal. Terkadang batu ginjal bisa muncul saat kadar kalsium dalam darah meninggi secara tidak normal dan kelenjar paratiroid kelebihan memproduksi air seni.
Diagnosa
Untuk memastikan ada tidaknya penyakit ini biasanya dilakukan analisa air kemih atau urinalisis. Dalam urin penderita akan mengandung sedikit protein, nanah, sel-sel tubulus renalis, dan terkadang ditemukan sel darah merah. Dalam urin jarang ditemukan eosinofil (sejenis sel darah putih), namun jika terdapat eosinofil maka kemungkinan besar disebabkan oleh reaksi alergi. Untuk memperkuat diagnosis akan dilakukan biopsi ginjal.
Pengobatan
Meski berupa jaringan parut, fungsi ginjal biasanya akan normal kembali setelah pemakaian obat pemicunya dihentikan. Bila disebabkan oleh reaksi alergi maka pemberian kortikosteroid dapat mempercepat pemulihan fungsi ginjal.
Infeksi saluran kencing bisa menjadi pemicu infeksi ginjal. Karena itu, pastikan saluran kencing tetap terjaga kebersihannya, tidak terkontaminasi bakteri. Pada perempuan usahakan jangan sampai kotoran dari anus masuk ke vagina. Sementara bagi pria yang sudah berusia 50 tahun ke atas sebaiknya lakukan pemeriksaan prostat satahun sekali.
sumber : clickserve.dartsearch.net
Komentar
Posting Komentar